Bahas APBD, Dewan Gebrak Meja
KEPAHIANG, BE - Pembahasan akhir RAPBD Kepahiang tahun 2014 berlangsung panas antara badan anggaran (banggar) dan TAPD. Pasalnya dalam pembahasan banggar dengan dinas Pekerjaan Umum (PU) yang dilangsungkan Senin (20/1) kemarin sempat diwarnai dengan aksi pemukulan meja sehingga menyebabkan pecahnya gelas di ruang sidang banggar DPRD Kepahiang. Sempat memanasnya pembahasan final RAPBD Kepahiang bersama Dinas PU ini dibenarkan oleh pimpinan rapat banggar H Zainal SSos MSi kepada BE kemarin. \"Memang sempat ada adu argumen dalam pembahasan kemarin, namun itu soal wajar, namanya juga mengurusi uang rakyat sehingga kita memang harus terliti,\" ujar Zainal. Menurut politisi PKB ini, permasalahan ini dimulai dengan adanya beberapa usulan kegiatan yang sudah disepakati untuk dijalankan tahun 2013 lalu bersama dinas PU, hanya saja kegiatanya sampai dengan saat ini belum dijalankan. \"Ada beberapa kegiatan di Dinas PU yang sudah kita sepakati tapi belum dijalankan hingga kini. Sehingga tadi beberapa anggota banggar ribut menyampaikan argumenya soal ini,\" jelasnya. Sementara itu, Firdaus SH yang melakukan pemukulan meja saat ditanya wartawan waktu istirahat rapat Banggar, mengaku tidak terjadi apa-apa. \"Tidak ada apa-apa. Biasa saja, gelas jatuh itu karena tersenggol,\" singkatnya. Sementara itu, anggota Banggar lainnya, Edwar Samsi SIP MM membenarkan sempat ada ketegangan pada saat pembahasan anggaran Dinas PU tersebut. \"Ya memang sempat panas. Itu karena SKPD yang bersangkutan tidak melampirkan dokumen yang kami minta. Itu bisa gawat, karena jika dokumen yang kami minta itu tak dilampirkan, ada peluang bagi SKPD yang bersangkutan mengubah secara sepihak anggaran itu,\" jelasnya. Tanpa Dana Penyertaan Modal Terpisah anggota Banggar lainnya, Arbi SIP MM kepada BE menyampaikan dalam final pembahasan RAPBD tahun 2014 ini pihaknya lama sekali tidak mengakomodir anggaran untuk penyertaan modal. \"Perlu diingat dalam pembahasan RAPBD yang kami lakukan ini sama sekali tidak ada dana penyertaan modal, sehingga jika APBD sudah dibukukan nantinya dana tersebut ada, artinya menyalahi aturan,\" ujar politisi PBB ini. Menurutnya, hal ini perlu menjadi catatan bagi TAPD yang saat ini akan melakukan pembukuan APBD 2014. \"Kalau TAPD masih juga merubah secara sepihak dokumen APBD, itu bukan tanggung jawab banggar lagi. Yang kami setujui APBD Kepahiang sesuai dengan yang kami bahas tadi (kemarin,red),\" tandasnya.(505)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: